Aksi itu dipertunjukkan waktu mereka tutup Adidas Digital Sports Division yang bertugas buat piranti keras untuk keperluan produksi gadget berolahraga.
Ketentuan yang di ambil Adidas ini adalah satu diantara sisi dari peralihan konsentrasi mereka dari hardware ke software, terlebih aplikasi Adidas All Day serta Runtastic.
Untuk aplikasi yang dijelaskan paling akhir, Adidas mengakuisisinya pada 2015 lantas dengan nilai sekitaran USD 220 Juta. Runtastic sendiri dibangun di Austria pada 2009 dengan pemakai aktif menjangkau lebih dari 70 juta.
Perusahaan yang dibangun oleh Adi Dassler ini sejatinya sudah membuat beragam gagdet berolahraga dengan lini product miCoach, seperti smart watch, fitness tracker, sampai smart clothes.
Walau demikian, tak ada yang betul-betul memperoleh perhatian istimewa dari customer, terkecuali smart clothes yang lebih diperuntukkan untuk tim-tim berolahraga profesional dalam tingkatkan perform beberapa atlet.
Baca juga : Rupanya 7 Hewan Ini Berkekuatan Super Loh
Adidas sendiri memanglah pernah hembuskan berita mundurnya mereka dalam menghasilkan piranti keras. Hal itu disebutkan oleh Stacey Burr, General Manager Digital Sports Adidas, pada akhir 2016 kemarin.
" Kita akan tidak lihat running watch paling baru dari Adidas dalam sekian waktu yang akan datang, " katanya, seperti diambil ItuUnik. com dari Forbes, Selasa (19/12/2017).
Menariknya, Stacey juga menyebutkan kalau juga akan ada satu piranti baru yang di produksi oleh Adidas.
" Nanti juga akan ada piranti penambahan. Kami begitu ketertarikan dalam pelaksanaannya, bagaimana menuangkan algoritma yang kami punyai dengan rencana latihan dalam aplikasi, " ia memberikan.
Piranti itu diperkirakan adalah Adidas Chameleon HR, satu fitness tracker yang pernah keluar ke permukaan pada pertengahan th. ini.
Diluar itu, Adidas juga merencanakan untuk menginformasikan kerja sama yang dijalin dengan Fitbit dalam pembuatan smartwatch Ionic edisi Adidas pada 2018 yang akan datang.
Posting Komentar