Cara " force quit " atau hentikan aplikasi yang tengah jalan di latar belakang smartphone dipandang jadi jalan pintas untuk menghapus 'sampah' RAM.
Langkahnya gampang, di iPhone anda cuma butuh menghimpit tombol home 2 x serta swipe aplikasi ke atas untuk menutupnya dengan utuh. Untuk Android, anda dapat mengerjakannya dengan menghimpit tombol navigasi spesial.
Tetapi tahukah anda, cara itu nyatanya dipandang tidak menolong sekalipun. Alih-alih menghapus sampah yang kuras memori internal, force quit kenyataannya jadi berisiko pada smartphone tersebut.
Pakar gadget John Gruber menerangkan force quit sebenarnya memanglah mengurangi beban RAM yang berada di smartphone. Tetapi tidak menghapus sampah-sampah aplikasi yang tengah jalan seutuhnya.
" Aplikasi yang jalan di latar belakang itu, kita anggap beku. Nah, aplikasi yang beku ini sebenarnya tidaklah perlu di-force close. Didiamkan saja. Bila ingin gunakan, ya buka sekali lagi, " tutur Gruber seperti diambil Mirror, Jumat (8/12/2017).
Tidak Butuh Dibersihkan
" Baterai smartphone juga akan terkuras karna aplikasi yang telah ditutup juga akan memerlukan saat sekali lagi untuk buka, " ia meneruskan.
Gruber bukanlah pakar pertama yang mengklaim langkah force quit aplikasi cukup berisiko untuk baterai. Pada 2010, e-mail dari Steve Jobs yang diambil situs MacDailyNews membuka kalau iOS yaitu system operasi yang tidak butuh 'dibersihkan'.
" Pakai (iOS) seperti ia didesain, ia andal dalam multitasking, tidak butuh ribet tutup aplikasi ini itu karna takut lama, " catat Jobs dalam email-nya saat itu.
Dengan hal tersebut, feature force quit sejatinya dipakai cuma waktu aplikasi dengan mendadak tidak berperan 'freeze' atau jadi tidak responsif. Bila yang dihadapi pemakai sekian, baru pakai force quit untuk buat aplikasi kembali dapat dibuka.
Posting Komentar